Selasa, 01 September 2020

Jenuhnya Sekolah Online Di Tengah Pandemi

      
Belajar Online Part 1

Hari-hariku hanya dihabiskan dengan menatap layar ponsel. Jam 7 pagi Teng kudu nonton siaran live streaming melalui channel youtube. Lanjut jam setengah 8 masuk ke link google meet. Eaaa..... Banyak kendalanya. Suara guru disebrang sahut-sahutan dengan guru-guru lain. Ada siswa yang nyeletuk "kayak radio rusak". Uppss....memang tak semua siswa punya jaringan bagus ketika meeting class, termasuk saya, tidak bisa mengaktifkan facecam, jika dipencet maka dengan sendirinya keluar dari link. Belum lagi suasana hati Bu Guru tak selalu bagus setiap harinya. Misal ada teman saya yang ketika ditanya tetapi tidak dapat menjawab, ntah speakernya tidak berfungsi atau apalah tetapi Bu Guru langsung mengeluarkan teman saya itu dari meeting. Sungguh TERLALU!

Belum lagi tugas-tugas yang diberikan Bu Guru betul-betul membuatku lelah, pusing, dan bikin senewen sendiri. Pertemuan cuma habis dengan mengabsen siswa, sedikit memberi materi lalu menyuruh kami menonton youtube dan setelah itu mengerjakan kuis yang soal-soalnya kadang tidak seperti yang Bu Guru terangkan. 

Suatu ketika Bu Guru menyuruh kami mengumpulkan tugas video, kliping melalui Google Sites. Apaaan tuh? Awalnya saya juga gak mudeng. Tetapi akhirnya saya berhasil paham. Dari 27 siswa baru 6 orang yang bisa membuat akun tersebut dengan rentang waktu 2 minggu. Apakah sekolah pernah berpikir bagaimana murid yang tak punya PC? Saya tak tau itu. Yang jelas punya tak punya PC tetap harus membuat Google Sites dan tugas-tugas terkumpul disana,  yang dikirim ke Bu Guru hanya linknya saja. 

          BERSAMBUNG